Pertemuan ke - 2 - KONSEP BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA
A. Pengertian Cost dan Expense
1. Pengertian cost dan expense.
Cost adalah harga yang dibayar (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat. Harga yang dibayar atau pengorbanan yang dilakukan ditandai dengan berkurangnya aset (misalnya cash) atau bertambahnya liability (misalnya account payable).Apabila suatu barang diperoleh melalui pembelian secara tunai, cost barang tersebut meliputi sejumlah uang yang dibayarkan. Apabila pembelian dilakukan secara kredit, cost barang tersebut ditandai dengan jumlah utang (account payable) yang diakui atau dicatat.
Cost barang yang diperoleh melalui pembelian dari pihak lain meliputi harga yang dibayarkan ditambah biaya-biaya yang terkait untuk menjadikan barang tersebut siap untuk dipakai. Biaya-biaya tersebut biasanya meliputi biaya transportasi, biaya asuransi, dan biaya instalasi. Dengan demikian, cost bisa diartikan sebagai biaya perolehan (biaya).
Contoh, perusahaan manufaktur membeli material dengan harga satu juta rupiah sudah termasuk ongkos kirim dan tidak ada biaya asuransi dan instalasi. Apabila dibayar secara tunai maka cash berkurang satu juta rupiah dan material bertambah satu juta rupiah. Dalam hal ini total aset tidak berubah. Yang terjadi hanyalah perubahan komposisi aset, cash berkurang dan material bertambah. Apabila pembelian material tersebut dilakukan secara kredit maka account payable bertambah satu juta rupiah dan material bertambah satu juta rupiah. Dalam hal ini total aset bertambah satu juta rupiah. Kenaikan total aset diimbangi dengan kenaikan total liability dengan jumlah yang sama sehingga net aset (total aset – total liability) tidak berubah.
Kalau diperhatikan uraian di atas, cost tidak memengaruhi jumlah net aset. Pada pembelian material secara tunai, total aset tidak berkurang karena berkurangnya cash diimbangi dengan bertambahnya material yang dibeli. Pada pembelian material secara kredit, kenaikan total aset diimbangi dengan kenaikan total liability sehingga net aset tidak berubah.
cost versus expense
Seringkali istilah cost disamakan dengan istilah expense. Sebenarnya expense bisa diartikan sebagai cost yang terpakai untuk mendapatkan revenue. Dalam akuntansi dikenal prinsip “matching cost against revenue” yaitu menandingkan revenue suatu periode dengan cost yang terpakai untuk menghasilkan revenue tersebut. Cost yang ditandingkan dengan revenue itulah yang disebut sebagai expense (beban). Besarnya expense diukur sebesar penurunan aset atau kenaikan liability dalam rangka menghasilkan revenue.Untuk membedakan antara cost dan expense, kita ambil contoh pembelian inventory dengan harga sepuluh juta rupiah. Pada saat pembelian timbul cost sebesar sepuluh juta rupiah. Cost timbul sebesar pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat atas inventory yang dibeli. Pada saat pembelian inventory ini expense belum timbul. Mengapa? Karena inventory yang dibeli masih utuh, belum terpakai untuk menghasilkan revenue. Kapan inventory yang dibeli menghasilkan revenue? Inventory yang dibeli menghasilkan revenue bagi perusahaan ketika inventory tersebut terjual. Pada saat itulah cost inventory berubah menjadi expense.
Berapa besar cost yang berubah menjadi expense? Jumlah cost yang berubah menjadi expense sesuai dengan banyaknya inventory yang terjual. Apabila inventory yang terjual sebesar satu juta rupiah maka cost inventory yang berubah menjadi expense sebesar satu juta rupiah. Apabila inventory yang terjual sebesar lima juta rupiah maka cost inventory yang berubah menjadi expense sebesar lima juta rupiah. Apabila seluruh inventory yang dibeli terjual maka semua cost inventory berubah menjadi expense yaitu sepuluh juta rupiah. Expense berupa cost inventory yang terjual dikenal dengan istilah cost of goods sold (COGS).
2. Cost object
Cost object (objek biaya) adalah item atau aktivitas di mana cost diakumulasikan dan diukur. Objek biaya menjawab pertanyaan biaya apa? Contoh objek biaya antara lain produk, batch, pesanan pelanggan, kontrak, proyek, proses, divisi, departemen, tujuan strategis. Contoh objek biaya dan unsur-unsur biayanya dapat dilihat pada Tabel.B. Pengertian Direct Cost dan Indirect Cost
Setelah objek biaya ditetapkan, pengukuran biaya tergantung pada traceability biaya ke objek biaya. Traceability ini menentukan tingkat objektivitas dan reliabilitas pengukuran cost atas suatu cost object. Tingkat traceablility suatu cost ke cost object bervariasi.Pada umumnya cost dikelompokkan menjadi direct cost dan indirect cost.
Direct cost adalah cost yang bisa ditelusuri secara langsung ke suatu cost object.
Indirect cost adalah cost yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke cost object.
contoh soal :
C. Klasifikasi Biaya
Manufacturing Cost = DM + DL + FOH
Prime Cost = DM + DL
Conversion Cost = DL + FOH
Syarat DM dan DL =
- an integeral part of the finished product
- a significant portion of the total cost of the product
Semivariable Cost : cost yang mengandung unsur fixed dan variable. Contoh, biaya listrik. Biaya listrik yang terpakai untuk penerangan cenderung tetap; sedangkan biaya listrik yang digunakan untuk menyalakan mesin cenderung mengikuti tingkat produksi. Untuk keperluan analisis, cost biasanya dikelompokkan menjadi fixed cost dan variable cost. Metode pemisahan semivariable cost adalah menjadi fixed cost dan variable cost dipelajari pada Bab 3
contoh fixed cost : gaji manajer produksi, gaji supervisor, upah petugas petugas sekuriti, upah mandor, depresiasi, pajak properti, amortisasi paten, pemeliharaan pabrik, dan sewa.
Capital expenditure adalah pengeluaran yang memberi manfaat lebih dari satu periode, contohnya biaya pembangungan gedung dan biaya pembelian peralatan. Revenue expenditure adalah pengeluaran yang memberikan manfaat hanya untuk satu periode, misalnya gaji pegawai dan beban listrik. Pengelompokkan ini terkait dengan prinsip matching cost against revenue.
Cost yang relevan dengan pilihan yang tersedia disebut sebagai relevant cost atau differential cost. Revenue atau keuntungan lain yang tidak dapat diperoleh atau hilang akibat memilih alternatif lain disebut sebagai opportunity cost alternatif terpilih. Cost yang sudah terjadi sehingga tidak relevan lagi dengan sebuah keputusan disebut sebagi sunk cost.
contoh soal :
Sumber :
Kurniawan, Didik dkk. 2017. Buku Ajar Akuntansi Biaya. Tangerang Selatan: Unit Penerbitan PKN STAN
PPT Pak Azas Mabrur
Komentar
Posting Komentar