Pertemuan 3 Job-costing System

The cost-allocation base (number
of machine-hours) is a systematic way to link an indirect cost or group of indirect costs (operating costs of all metal-cutting machines) to cost objects (different products). For example, if the indirect costs of operating metal-cutting machines is $500,000 based on running these machines for 10,000 hours, the cost-allocation rate is $500,000 ÷ 10,000 hours = $50 per machine-hour, where machine-hours is the cost-allocation base. If a product uses 800 machine-hours, it will be allocated $40,000, $50 per machine-hour × 800 machine-hours.

Organizations generally use the cause-and-effect criterion (cost allocation base) to allocate costs, followed by benefits received, and finally, and more rarely, by ability to bear.

Job-costing system. In a job-costing system, the cost object is a unit or multiple units of a distinct product or service called a job.

Process-costing system. In a process-costing system, the cost object is masses of identical or similar units of a product or service.

Rincian setiap pesanan akan tercatat kedalam job order cost sheet (cost sheet). Isi dan susunan cost sheet antara satu perusahaan dengan perusahaan lain dapat berbeda.

Pembelian bahan baku.
Pencatatan pembelian bahan baku serupa dengan pencatatan persediaan berdasarkan system perpetual.
Material XXX
     Account Payable XXX…. (1)

Bahan Baku yang terpakai/digunakan
Untuk pencatatan penggunaan material, sebelumnya harus dapat dipisahkan mana yang merupakan direct material maupun indirect material. Direct materialdihitung berdasarkan materials requisitions (dokumen permintaan material).
Pencatatan direct material ini akan dipisahkan dengan indirect material.

a. Mencatat penggunaan direct material
Work in Process XXX
     Material XXX….. (2)

b. Mencatat penggunaan indirect material
Factory Overhead Control XXX
     Material XXX…. (3)

Pencatatan Akuntansi untuk Tenaga Kerja
1. Biaya Tenaga Kerja yang terjadi
Dilakukan untuk mencatat perkiraan payroll yang terjadi untuk setiap periodenya.

Payroll XXX
     Accrued Payrol XXX…. (4)

2. Biaya Tenaga Kerja yang didistribusikan
Sama halnya dengan perlakuan pada bahan baku, untuk pencatatan pada tenaga kerja juga diperlukan pemisahan antara direct labor cost dengan indirect labor cost. Direct labor cost berdasarkan labor time tickets (dokumen yang menunjukkan waktu kerja tiap pekerja pada satu job).
a. Mencatat direct labor cost
Work in Process XXX
     Payroll XXX…. (5)

b. Mencatat indirect labor cost
Factory Overhead Control XXX
     Payroll XXX…. (6)

Pencatatan Akuntansi untuk Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik meliputi seluruh biaya yang keberadaannya sulit untuk dilacak ke dalam suatu produk, namun sangat dibutuhkan untuk menyelesaiakan suatu proses produksi.

1. Biaya Overhead Pabrik yang terjadi

Factory Overhead Control XXX
     Accumulated Depreciation XXX
     Prepaid Insurance XXX
     Account Payable XXX…. (7)

2. Estimasi Pemakaian Overhead Pabrik
Overhead pabrik yang terpakai dihitung dengan menggunakan tarif predetermined overhead. Untuk tariff ini dapat menggunakan berdasarkan jam kerja langsung, jam mesin dan lain-lain. FOH yang dibebankan ke dalam suatu pesanan disebut applied overhead, dan dapat dicatat sebagai berikut.

Work in Process XXX
     Applied Factory Overhead XXX…. (8)

3. Penutupan Akun “Factory Overhead Applied”
Pada akhir tahun akun Factory Overhead Applied ditutup ke akun Factory Overhead Control sebagai berikut:
a. Kondisi overhead “underapplied”, dapat dikategorikan sebagai unfavorable cost variance

Factory Overhead Control XXX
     Applied Factory Overhead XXX…. (9)

b. Kondisi overhead “overapplied” dapat dikategorikan sebagai favorable cost variance

Applied Factory Overhead XXX
     Factory Overhead Control XXX…. (10)

Pencatatan Akuntansi untuk Pesanan yang telah Selesai
Apabila pesanan yang dipesan telah selesai di produksi, maka proses
selanjutnya adalah mengakumulasikan seluruh biaya yang telah terjadi pada proses
produksi untuk dicatat dalam bentuk “Finished Goods”.

Finished Goods XXX
     Work in Process XXX…. (11)

Pencatatan Akuntansi untuk Produk yang Terjual
Seluruh produk yang telah selesai di produksi dapat berarti terjual
seluruhnya, atau ada beberapa bagian yang ditahan sebagai bentuk persediaan
pada perusahaan. Sehingga apabila terjadi hal tersebut, maka pencatatan atas
terjadinya penjualan produk tersebut adalah:
Account Receivable XXX
     Sales XXX…. (12)
Cost of Goods Sold XXX
     Finished Goods XXX…. (13)

Job Order Costing pada Perusahaan Jasa
Dalam perusahaan jasa, perbedaan sistem ini dengan perusahaan pabrikan terletak pada bentuk pesanan yang dihasilkan. Dengan adanya perbedaan jenis/bentuk pesanan, maka akan menyebabkan terjadinya perbedaan terkait
informasi biaya yang terjadi. Pada jenis bisnis ini, penggunaan biaya tenaga kerja pasti akan memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan biaya-biaya lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spoilage, Rework, Scrap Process Costing (Average dan FIFO)

Process Costing

Spoilage, Rework, and Scrap Job Order Costing